Meskibegitu transmisi manual tetap banyak digunakan pada sepeda motor bertipe bebek maupun sepeda motor besar. Komponen yang satu ini memang sangat penting karena mempengaruhi gerak motor. Nah ada 2 jenis type transmisi ada yang manual dan juga yang otomatis, untuk penjelasannya mari kita simak ulasan dibawah ini:
Transmisi pada kendaraan bekerja mengubah kecepatan putar poros yang tinggi menjadi lebih rendah atau sebaliknya mengubah kecepatan rendah menjadi lebih tinggi dan transmisi pada sepeda motor berfungsi merekayasa torsi dan putaran sebelum nantinya putaran tersebut dikonversikan untuk menggerakkan roda sepeda atau kecepatan putaran yang berasal dari kruk as yang dihasilkan oleh gerakan translasi naik dan turunnya piston akan diubah menjadi lebih besar atau lebih kecil melalui sistem transmisi sesuai dengan pengkondisian dan jalan yang sepeda motor manual, perubahan kecepatan putar dilakukan oleh pemindah gigi yang dioperasikan dengan kaki pada tuas persneling. Pemindah gigi ini dirangkai dalam gearbox. Gearbox ini terdiri dari gigi-gigi kecil dan gigi-gigi besar yang keduanya berfungsi input dan output untuk mengecilkan dan memperbesar putaran. Gear ini ada yang bekerja bebas yang disebut gear bebas, ada yang bekerja tetap dan yang disebut gear geser artinya gear ini bekerja dan dapat bergeser sesuai dengan kinerja transmisi yang dibutuhkan. Dilansir dari gearbox terdiri dari 3 sampai 6 gigi percepatan maju ditambah dengan 1 gigi sepeda motor matic biasanya menggunakan transmisi otomatis berjenis CVT. Transmisi ini menggunakan dua buah roda gigi yang memiliki diameter bervariasi yang dihubungkan melalui belt. Kedua roda gigi ini masing-masing memiliki fungsi sebagai roda gigi penggerak dan yang digerakkan. Artinya kedua roda gigi ini sewaktu- waktu dapat berubah membesar atau mengecil dan sebaliknyal sehingga perubahan kecepatan putaran pada sepeda motor akan tetap selalu stabil walaupun ketika mesin dalam kondisi sistem transmisi baik pada transmisi manual maupun otomatis atau CVT dapat dilakukan dengan pemeriksaan pada pelumasan komponen-komponen transmisi. Hal ini sangat penting mengingat sistem transmisi ini berupa roda gigi-roda gigi yang tersusun secara rapat dan saling bergesekan pada saat terjadinya perputaran dan perubahan tenaga. Gunakan minyak pelumas dengan viskositas yang sesuai standar untuk pelumasan sistem transmisi sepeda selanjutnya adalah periksa kinerja sistem transmisi apakah masih dapat bekerja dengan baik seperti semula. Lakukan analisis gangguan atau gejala kerusakan- kerusakan yang terjadi pada sistem transmisi sehingga dapat segera dilakukan proses gangguan atau gejala kerusakan dapat diketahui dengan melakukan pengecekan tahap awal dengan menghidupkan atau mengendarai sepeda motor gejala kerusakan yang sering terjadi pada sistem transmisi adalah jika pada sepeda motor manual, gigi transmisi sulit dipindahkan hal itu disebabkan oleh penyetelan kopling yang tidak benar, timbul suara berisik atau tidak normal hal itu disebabkan beberapa komponen transmisi yang aus seperti bantalan transmisi dan beberapa kerusakan lainnya sehingga harus segera dilakukan proses sepeda motor manual maupun matic yang menggunakan sistem transmisi otomatis atau CVT, keduanya harus dilakukan pemeriksaan secara lengkap pada setiap komponen-komponen transmisi. Hal itu penting untuk mengetahui dan menganalisis detail gejala kerusakan dan gangguan yang timbul sehingga dapat segera dilakukan proses perbaikan lebih perbaikan dapat dilakukan dengan melakukan pembongkaran dan penyetelan ulang, penggantian komponen-komponen yang mengalami keausan atau kerusakan fatal dan penggantian oli dengan viskositas yang sesuai. Lakukan setiapproses pembongkaran dan perbaikan sesuai dengan manual book dan standar yang satu metode untuk mendesain sistem transmisi sepeda motor adalah menggunakan software Finite Element Analysis FEA untuk mendapatkan data-data berupa kekuatan dan deformasi dari sistem transmisi, sedangkan untuk menganilisis gerakan dan dinamikanya, software yang paling umum digunakan adalah Multi Body Dynamics MBD dengan salah satu contoh yang paling terkenal digunakan sebagai standar industri adalah artikel-artikel lainya terkait teknik otomotif, klik di Rizki Maulizar rizkimaulizar23 Caesar WiratamaSumber Diakses pada 10 Januari 2021 dalah%20tipe%20transmisi,atau%20kaki%20pada%20motor Diakses pada 24 Januari 2020
KOMPONENKOMPONEN UTAMA ENGINE SEPEDA MOTOR. Daftar Harga Motor PT Astra Honda Motor. Honda Astrea Legenda MotorKeren com. Pengenalan Transmisi Matic Info Otomotif. Penjualan astra honda motor keterangan jumlah gear pada transmisi manual sepeda motor tergantung dari jumlah''10 Merek Motor Terbaik Di Dunia 2017 YuuKeren May 6th, 2018 - Merek
Setelah membahas kopling mobil, kali ini mamang akan mengulas ada saja komponen yang ada di dalam kopling motor. Disini ada yang mempunyai sepeda motor sistem transmisi-nya manual dan menggunakan kopling? Mungkin ada ya, diantara kamu yang menggunakan motor kopling, apakah ada yang mengetahui apa saja komponen kopling motor? Saya yakin, sebagian besar dari kamu ada yang belum mengetahuinya. Kenapa artikel kali ini membahas tentang komponen kopling motor? Karena untuk mengedukasi kepada sahabat mamang yang belum mengetahuinya. Selain itu, ulasan kali ini tentunya dapat memberikan pengetahuan tentang materi otomotif. Semoga bermanfaat ya Untuk informasi lebih lanjut, silahkan langsung simak ulasan berikut ini Komponen Kopling Sepeda Motor Sepeda motor adalah salah satu sarana transportasi yang sangat dibutuhkan oleh semua masyarakat, karena sepeda motor memang berguna sebagai alat transportasi sehari-hari. Misal seperti berangkat ke kantor, pergi kuliah atau pun digunakan untuk keperluan lainnya. Perlu kamu ketahui, sepeda motor mempunyai berbagai macam komponen dan salah satunya ialah komponen kopling. Kopling sendiri merupakan part yang kegunaannya sangat penting untuk semua jenis kendaraan. Perkembangan zaman dan teknologi pun semakin pesat, masing-masing dari produsen motor membuat sepeda motor transmisi manual yang dioperasikan oleh komponen kopling. Ada beberapa jenis motor yang kini sudah menggunakan kopling untuk mengoperasikan gigi transmisi, diantaranya seperti Yamaha Vixion Honda Tiger Suzuki Satria FU Honda Sonic Kawasaki Ninja R Sebenarnya bukan itu saja, namun masih banyak merk lainnya yang sudah menggunakan kopling supaya motor tersebut bisa melaju dengan kecepatan rendah dan tinggi. Lantas bagaimana mekanisme kerjanya? Untuk cara kerjanya pun bisa dikatakan cukup simple, sama halnya dengan cara kerja kopling ganda pada sepeda motor matic. Namun yang membedakan cara kerja kopling manual sepeda motor dengan otomatis itu ialah, menarik handle kopling dan melepaskannya secara perlahan. Perlu kamu ketahui, komponen kopling motor sendiri mempunyai banyak jenisnya, yang mana masing-masing dari jenis kopling mempunyai fungsi dan cara kerjanya sendiri. Kira-kira ada berapa banyak ya? Berikut jawaban-nya. Jenis Komponen Kopling Serta Fungsinya Penasaran kan apa saja masing-masing dari jenis komponen kopling motor dan fungsinya? Di bawah ini saya sudah membahas secara rinci untuk menghilangkan rasa penasaran yang ada pada sahabat mamang. 1. Primary Drive Gear Perlu kamu ketahui, sebenarnya untuk sistem kopling motor ini tidak ada bagian Flywheel seperti pada komponen kopling mobil. Oleh karena itu, mekanismenya tidak akan bekerja sesuai dengan poros mesin. Lalu apa fungsi dari Primary Drive Gear ini? Yaitu berfungsi untuk menyambung putaran yang berasal dari engkol mesin kepada gigi primer kopling. Jika belum mengetahui seperti apa bentuk dari roda gigi primer, bentuknya adalah bulat dan kecil. Biasanya gigi tersebut berada di dalam blok mesin yang letaknya dibagian samping kanan. 2. Primary Driven Gear Komponen kopling motor lainnya adalah Primary Driven Gear. Jika pada sistem kopling motor tidak ada Flywheel, gigi primer inilah yang menggantikan fungsinya. Bila kita lihat, bagian ini pun sama-sama terhubung dengan komponen kopling lainnya yang berfungsi untuk memutar bagian pressure plate yang ada pada kopling. Perlu kamu ketahui, bentuk dari Primary Driven Gear ini berbeda dengan Primary Drive Gear, yaitu bentuk nya terlihat lebih besar, karena fungsinya untuk meningkatkan komparasi pada bagian gigi. 3. Clutch Cover Untuk komponen kopling motor yang ketiga, letaknya menempel dibagian gigi primer kopling. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, fungsi dari Clutch Cover ini untuk menghubungkan putaran yang berasal dari gigi primer ke bagian pressure plate. Komponen ini menggunakan plat kopling dan plat penekanan. Nah untuk bagian plat penekannya akan berputar sesuai dengan putaran yang dihasilkan oleh gigi primer kopling. 4. Multi Clutch Plate Kira-kira Multi Clutch Plate itu apa ya? Ialah komponen kopling motor yang kerap disebut dengan sebutan plat kopling, letak dari bagian ini berada ditengah-tengah antara plat penekan. Fungsi dari plat kopling sendiri ialah sebagai media penerimaan putaran yang berasal dari bagian pressure plate. Untuk posisinya, Clutch Plate terhubung dengan sumbu transmisi. Sehingga apabila gigi transmisi berada dibagian netral bebas, maka komponen ini tidak berputar dikarenakan mengikuti gigi primer dan pressure plate. 5. Multi Friction Plate Komponen yang kelima adalah Multi Friction Plate, dimana bagian ini letaknya berada ditengah-tengah Clutch Plate. Namun, komponen Multi Friction Plate ini tidak terhubung dengan sumbu transmisi, namun terhubung dengan bagian gigi primer. Bila membahas fungsinya, Multi Friction Plate sendiri berfungsi untuk menghubungkan putaran yang dihasilkan oleh gigi primer kopling ke bagian transmisi dengan cara menggesekan. Jadi, di area kopling ini, letak Multi Friction Plate ialah saling berselingan dengan bagian plat kopling. Karena tujuannya untuk memperkuat dan tahan lama dalam keadaan basah. Bagian ini tentunya sangat berbeda dengan plat kopling, untuk Multi Friction Plate ini mempunyai cakar yang terhubung dengan bagian Clutch Cover. Itulah jawabannya kenapa komponen ini dapat berputar sesuai dengan gigi primer. 6. Center Gear Center Gear terletak pada sumbu transmisi dan mempunyai beberapa roda gigi yang berfungsi sebagai media kampas kopling. Lalu, fungsi utama dari Center Gear ini ialah bagian yang dapat menyalurkan putaran kampas kopling ke bagian sumbu transmisi. Lantas seperti apa wujud dari Center Gear? Bentuknya agak memanjang yang berfungsi untuk membuat kampas kopling bergerak menyebar keseluruh permukaan. Apabila kampas kopling ini Friction Plate berjauhan dengan Clutch Plate, maka tidak akan terjadi putaran pada bagian kopling. 7. Pressure Plate Pressure Plate adalah plat penekan yang letaknya berada di bagian luar blok kopling. Seperti apa fungsinya? Yaitu berfungsi sebagai alat yang menekan komponen Clutch Plate masuk ke bagian dalam, sehingga Clutch Plate tersebut dapat menekan kampas kopling untuk menghubungkan tenaga/daya, Lantas seperti apa wujud dari Pressure Plate ini? Yaitu tidak jauh persis dengan bentuk kampas kopling motor, namun yang membedakannya adalah bagian ukurannya saja yang nampak terlihat lebih kecil. 8. Pressure Spring Pressure spring adalah komponen kopling motor yang letaknya berada di dalam Pressure Plate. Fungsi dari komponen ini ialah sebagai sumber daya tenaga untuk menekan bagian plat kopling. Untuk letaknya, komponen ini terletak secara rotari yang di sekelilingi oleh Pressure Plate. 9. Release Fork Realese Fork adalah bagian yang mempunyai fungsi sebagai dongkrak untuk mengontrol Pressure Plate. Sedangkan mekanisme kerjanya, komponen ini bergerak untuk membebaskan dan menekan tautan antar Friction Plate dan plat kopling. Realese Fork inilah nantinya yang mempunyai tugas untuk memberi kemudahan dalam proses kerja komponen kopling, karena Reealese Fork ini hanya sebagai dongkrak. Tapi, yang menggerakannya tetap dari bagian kopling yang di alirkan oleh kabel kopling. 10. Clutch Adjuster Untuk komponen yang satu ini letaknya berada di bagian luar cover blok mesin. Fungsi dari Clutch Adjuster ini sebagai media pengatur pendek atau dalamnya kopling. Tentu saja setiap pengguna motor pasti mempunyai karakteristik yang berbeda, ada yang suka dalam penggunaan kopling pendek, bahkan ada juga yang lebih suka penggunaan kopling panjang. Adanya komponen ini pastinya bisa membantu kamu semua dalam menyesuaikan setelan kopling dengan karakteristik penggunaan kendaraan. 11. Handle Kopling Handle kopling atau bahasa mekaniknya lebih dikenal sebagai Clutch Handle mempunyai fungsi untuk mengatur cara kerja kopling yang langsung diatur secara langsung oleh pengendara. Jadi, komponen ini bisa dikatakan sebagai salah satu media untuk mengerjakan seluruh komponen sepeda motor. 12. Kabel Kopling Kabel kopling ialah kabel yang terbuat dengan bahan tembaga, bentuknya seperti kawat yang mempunyai kekuatan tinggi dan tentunya sangat fleksibel. Karena fungsi dari kabel kopling ini digunakan sebagai media penghubung tenaga yang dihadirkan oleh tuas kopling ke bagian Realese Fork. Untuk penggunaannya bisa kamu sesuaikan langsung, misal seperti dari setelan pendek atau panjang. Sekian ulasan yang bisa saya sampaikan mengenai apa saja komponen kopling motor beserta fungsi dan cara kerjanya. Semoga dengan adanya artikel ini bisa bermanfaat bagi para pembaca. Terimakasih, sampai jumpa pada artikel selanjutnya 🙂
NamaKomponen Transmisi Manual Motor dan Fungsinya. Pada transmisi sepeda motor, terdapat dua kelompok komponen yakni bagian gearbox serta mekanisme perpindahan gigi, untuk bagian gearbox, memiliki komponen yang sama seperti transmisi mobil akan tetapi mekanisme perpindahan giginya berbeda simak penjelasn berikut. Input shaft; Poros input shaf
5 Komponen Transmisi Sepeda Motor Dan Fungsinya – sistem transmisi bertujuan untuk menghubungkan putaran yang dihasilkan oleh mesin roda. Namun transmisi tidak menghubungkan begitu saja, melainkan terdat mekanisme perubahan momentum didalamnya 5 Komponen Transmisi Sepeda Motor Dan Fungsinya fungsi transmisi sebagai pengatur perbandingan gigi agar motor mampu bergerak dalam kecapatan tinggi dan mampu bergerak dimedan tanjakan Terdapat dua jenis transmisi pada motor yaitu Trans misi manual, jenis tersebut menggunakan bebrapa perkaitan roda gigi untuk menghasilkan perbandingan yang berbeda, CTV, continously variable transmission atau yang di sebut dengan transmisi otomatis yang menggunakan variable diameter gear untuk menentukan momen ouput pada sistem yang memungkinkan motor bereaksi dengan cepat dan bisa bergerak dalam kecepatan tinggi tanpa proses perpindahan gigi Untuk model transmisis terdapat komponen komponen transmisi sepeda motor Nama Komponen Transmisi Manual Motor dan Fungsinya Pada transmisi sepeda motor, terdapat dua kelompok komponen yakni bagian gearbox serta mekanisme perpindahan gigi, untuk bagian gearbox, memiliki komponen yang sama seperti transmisi mobil akan tetapi mekanisme perpindahan giginya berbeda simak penjelasn berikut Input shaft Poros input shaf adalah sebuah batang besi berbentuk silinder yang terletak pada poros kopling motor. Terdapat fungsi dari poros itu sendiri yaitu untuk menangkap putaran dari kopling untuk disalurkan ke gear set didalam transmisi Input gear Input gear pada roda gigi yang menempel pada poros input. Fungsinya untuk sebagai gigi pemutar yang menggerakan roda gigi counter. Input gear biasana memiliki bentuk yang lebih kecil dari counter gear supaya proses perbandingan gigi bisa lebih besar Ouput gear Tidak jauh berbeda dengan input gear, output gear juga berperan sebagai driven gear yang berfungsi memutar rantai agar motor bisa bergerak. Pada dasarnya gigi output ini terletak dibagian luar dari gear box yang terhubung dengan rantai motor. Output shaft Poros output adalah batang besi berbentuk silinder yang terletak dibelakang input shaft. Meskipun terletak dibelakang input gear, namun poros ini tidak terpaut dengan poros input. Sehingga kecepatan putar input shaft tidak mempengaruhi kecepatan dari putar output shaft. Speed gear Speed gear adalah gigi independet terletak pada sepanjang output gear. Umumnya roda gigi ini tidak terpaut dengan poros output. Sehingga meskipun speed gear ini berputar poros output tidak akan ikut berputar. Speed gear ini akan selalu terpaut bersama roda gigi counter, sehingga saat motor dihidupkan speed gear akan selalu berputar karena counter gear juga berputar. Disalah satu sisi speed gear terdapat nut yang bisa terhubung dengan sliding gear ketika sliding gear bergerak menempel dengan speed gear. Itulah tadi beberapa transmisi sepeda motor dan fungsinya yangkami berikan untuk anda. Jika anda ingin mengetahuinya lebih dalam tentang gear box tersebut anda bisa mencarinya di jual gearbox smsr yang menjual berbagai macam gearbox untuk beragam kebutuhan
Mekanismeperpindahan gigi transmisi sepeda motor. 1. Dalam posisi netral. Pada posisi netral, kedua mobile fork berada pada alur posisi tengah. Agar shift cone tidak miring ke kanan dan ke kiri, atau dengan kata lain tidak ada persneling yang terhubung. Sehingga putaran mesin tidak dapat diteruskan ke roda.
Ilustrasi transmisi MURIANEWS, Kudus – Salah satu komponen penting pada sepeda motor adalah transmisi. Transmisi memiliki tujuan untuk mengubah kecepatan dan tenaga putar dari mesin yang tertuju pada roda belakang, yang nantinya bisa digunakan untuk menggerakkan kendaraan. Pada sepeda motor umumnya terbagi atas dua jenis transmisi, otomatis dan manual. Untuk transmisi manual biasanya terbagi lagi menjadi semi otomatis tanpa kopling dan kopling. Transmisi atau gigi transmisi berfungsi untuk mengatur momen atau tenaga mesin sesuai dengan kondisi jalan yang dilalui mesin sepeda motor, momen atau tenaga mesin tersebut selanjutnya diatur dan dibagi tingkat kecepatannya. Baca juga Sama-sama Transmisi Otomatis, ini Kekurangan dan Kelebihan AT dan CVT Transmisi manual berfungsi untuk meneruskan tenaga dari poros engkol serta mengatur tenaga mesin sesuai tingkat kecepatan. Mengutip dari Kepala Bengkel Honda Bintang Motor Cinere Ribut Wahyudi menyebut perbedaan semi otomatis dan kopling terdapat pada cara kerjanya atau sistem perpindahan gigi. “Kalau kopling manual, prosesnya daya dari poros engkol diteruskan ke kopling primer tanpa kampas ganda, kemudian ke kopling sekunder dengan penghubung handel kopling, yang berfungsi memutus dan meneruskan daya gerak ke main shaft gear depan,” jelas Ribut. Sementara semi otomatis, daya yang dihasilkan poros engkol akan diteruskan melalui kopling primer dengan kampas ganda ke kopling sekunder. Terdapat komponen khusus EPBS External Primary Brake System yang berguna untuk memperhalus perpindahan gigi dan tidak dilengkapi handle kopling. Hal ini disebabkan secara otomatis memakai kampas ganda perputaran searah dengan putaran mesin, lalu diteruskan ke mainshaft atau gear depan. Transmisi dengan kopling dan semi otomatis pada dasarnya sama, hanya saja yang membedakan adalah sistem koplingnya. Sedangkan transmisi otomatis, sistem kopling menganut kopling ganda serta roller tipe kering. Sistem kerja pada transmisi ini berdasarkan gerak sentrifugal serta menggerakkan roller meneruskan daya poros engkol dengan van belt yang diteruskan kanvas kopling ganda ke poros roda belakang. Pada sistem transmisi otomatis ini digunakan tekanan minyak transmisi otomatis dan mekanisme gesek untuk mengubah tingkat kecepatan. Penulis Loeby Galih Witantra Editor Dani Agus Sumber
JudulUnit Kompetensi : Memelihara Sistem Transmisi Manual Kode Unit Kompetensi : OTO.SM02.012.01 Deskripsi Unit Kompetensi : Unit ini mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan untuk memelihara sistem transmisi manual dan komponen-komponen untuk sepeda motor hingga ukuran 250 cc Perkiraan Waktu Pelatihan : JP @ 45 Menit
22 BAB III KONSTRUKSI DAN PENENTUAN KOMPONEN KRITIS PADA SUB-ASSEMBLY KOPLING CLUTCH Kontruksi dan Prinsip Kerja Kopling Bab ini membahas konstruksi sub-assembly kopling, prinsip kerja dan fungsi setiap komponen, spesifikasi teknis, jenis-jenis kerusakan yang bisa terjadi, perambatan kerusakan komponen bila tidak segera dilakukan perawatan dan/atau perbaikan, perhitungan/prediksi umur komponen utama serta penyusunan table kekritisan komponen. Pembahasan yang terakhir ini adalah yang paling crusial di sini karena digunakan sebagai dasar dalam memprediksi umur sistim dan menjadi landasan analisis perawatan berbasis kehandalan sistem RCM. Pembahasan jenis-jenis kerusakan pada komponen kopling dan perambatan kerusakan komponen bila tidak segera dilakukan perawatan dan/atau perbaikan disusun dalam bentuk diagram pohon tree diagram. Kebanyakan informasinya diperoleh dari mekanik berpengalaman di bengkel resmi sepeda motor Honda. Komponen-komponen yang sering rusak di sini selanjutnya disebut sebagai komponen utama yang akan dilakukan perhitungan lebih lanjut dalam sub bab Perhitungan umur komponen utama. Data-data operasi seperti frekuensi penekanan pedal kopling dan lama penekanan pedal kopling semuanya diasumsikan berdasar pemakaian normal bukan untuk tugas berat dengan kondisi lalu lintas yang padat dan jalanan berbukit. Sementara data-data spesifikasi teknis termasuk diantaranya dimensi komponen diperoleh dari bengkel resmi Honda. Di sini tidak semua komponen dihitung karena disamping karena jarang mengalami kerusakan, juga untuk beberapa hal membutuhkan teori dan analisis yang kompleks, yang berakibat pembahasan dan analisis penerapan RCM pada sub-assembly Kopling menjadi melebar dan tidak fokus. 23 Penyusunan table kekritisan komponen di sini tidak hanya memperhatikan umur komponen saja tetapi juga memperhatikan tingkat kesulitan dalam penggantian dan perawatan komponen serta harga komponen. Sistem Kopling pada Supra X 125 Pengertian dari kopling gesek adalah sebagai elemen pemindah daya pada kendaraan bermotor, letaknya diantara fly wheel dan gear box. Jika pedal kopling dilepas maka kopling akan terkopel sehingga daya mesin dapat dipindahkan ke roda penggerak, namun kondisi sebaliknya terjadi jika pedal kopling ditekan penuh. Sebelum kopling berhasil terkopel dengan baik maka akan terjadi gesekan diantara kedua bidang geseknya sehingga hanya sebagian daya mesin dapat dipindahkan. Kejadian ini merupakan kondisi transient dari mekanisme kerja kopling yang tentu tidak dapat dihindari. Dalam keadaan jalan normal umumnya kondisi transient tersebut hanya terjadi beberapa saat. Ketika melewati jalan yang menanjak tajam, pengendara sering memanfaatkan kopling untuk mengatur agar mesin dapat menghasilkan daya yang sesuai dengan daya yang diperlukan kendaraan. Upaya ini dilakukan dengan cara mengoperasikan kopling dalam keadaan tidak terkopel penuh. Dengan demikian mesin tidak mati dan bahkan kendaraan tetap dapat bergerak atau tidak meluncur ke belakang. Gambar Kopling [5] 24 Umumnya kopling yang digunakan pada sepeda motor adalah kopling tipe basah dengan plat ganda. Artinya kopling dan komponen kopling lainnya terendam dalam minyak pelumas dan terdiri atas beberapa cakram kopling. Tipe kopling yang digunakan pada kebanyakan sepeda motor menurut cara kerjanya ada dua jenis yaitu kopling manual dan kopling sentrifugal. Cara memindahkan putaran kedua jenis kopling ini sewaktu membebaskan memutuskan putaran poros engkol sangat berbeda. Pada sepeda motor Supra X 125 yang menggunakan dua sistem kopling yaitu Kopling Manual Cara kerja kopling manual adalah kopling yang bekerja secara manual yang dilakukan oleh pengendara itu sendiri. Mekanisme kerja kopling adalah putaran mesin dari poros engkol yang akan diteruskan oleh kopling menuju transmisi dan ke roda belakang terjadi pada saat cakram kopling dan pelat kopling merapat akan tetapi bila cakram dan pelat kopling merenggang maka putaran mesin dari poros engkol menuju ke transmisi akan terputus. Apabila mesin dihidupkan dan perseneling masuk, sedangkan handel kopling tidak diinjak maka kopling bekerja menghubungkan putaran mesin sampai ke poros primer persneling, putaran poros engkol diteruskan oleh roda gigi utama primer poros engkol ke roda gigi utama primer kopling, sehingga rumah kopling dengan cakramnya ikut berputar. Karena cakram kopling dijepit oleh pelat kopling yang mendapat tekanan dan pegaspegasnya, maka putaran kanvas diteruskan ke pelat-pelat tersebut, selanjutnya putaran ini diteruskan ke poros primer persneling transmisi. 25 Gambar Susuna kopling manual [5] 26 Keterangan komponen sistem kopling manual ditunjukkan pada tabel yang berisi tentang posisi part, nama part, dan kode part. Tabel Tabel konstruksi sistem kopling [6] No Kode Part 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 22100-KPH-881 22115-KPH-900 22116-KPH-900 22121-KPH-901 22201-KPH-901 22321-KE8-001 22350-KPH-900 22361-KTM-950 22401-KPH-900 90050-KPH-900 90231-KM7-702 90403-KPH-901 90501-GBL-730 91008-KK6-000 Nama Part outer comp., clutch 1 guide, clutch outer 1 collar, clutch outer 1 center, clutch 1 disk, clutch friction 4 plate, clutch 3 plate, clutch pressure 1 plate, clutch lifte 1 spring, clutch 6 bolt, special flange, 6x20 3 nut, lock, 14mm 1 washer, thrust, 17mm 1 washer, 14mm 1 bearing, radial ball,16003 1 Kopling manual ini sendiri berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros penggerak driving shaft ke poros yang digerakkan driven shaft dengan kata lain sebagai pemutus sambung antara putaran mesin dan transmisi. Sistem kerja dari kopling manual adalah jika pedal pemindah gigi transmisi di tekan akan menekan bagian tengah transmisi dan merenggangkan antar pelat kopling dan cakram kopling. Dengan kata lain, kopling dapat meneruskan momen dengan perantara gesekan, dengan demikian pembebanan yang lebih dari poros penggerak pada waktu digerakan dapat dihindari. Selain itu karena dapat terjadi slip, maka kopling ini dapat juga berfungsi sebagai pembatas. 27 Gambar Kopling manual [5] Kopling Sentrifugal Kopling sentrifugal adalah kopling yang bekerja berdasarkan gaya sentrifugal, yang menghubungkan serta memutuskan tenaga mesin tergantung dari putaran mesin itu sendiri. Kopling sentrifugal di susunan kopling pada Supra X 125 sendiri berfungsi sebagai penerus pada kick stater. Susunan pemasangan komponen-komponen pada kopling otomatis akan menempatkan kanvas kopling yang merenggang akibat gaya sentrifugal. Pada saat mesin putaran lambat, kanvas kopling masih merenggang sehingga putaran mesin dari poros engkol belum terhubung menuju transmisi dan roda belakang. Pada saat putaran mesin bertambah gaya sentrifugal mulai bekerja pada pemberat kopling sehingga pemberat bergerak menekan pelat kopling, hal ini akan menghasilkan merapatnya kanvas dan rumah kopling sehingga putaran mesin dan poros engkol akan dihubungkan ke transmisi dan akan dilanjutkan ke roda belakang. 28 Gambar Susunan kopling sentrifugal [5] 29 Keterangan komponen sistem Kopling Sentrifugal ditunjukkan pada tabel yang berisi tentang posisi part, nama part, dan kode part. Tabel Tabel konstruksi sistem kopling sentrifugal [6] No Kode Part Nama Part 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 15431-KPH-900 15439-KPH-900 22535-KPH-306 22606-KPH-880 22610-KPH-900 22630-GB2-000 22641-KPH-901 22642-KPH-901 22643-KPH-900 22644-KPH-901 22660-KPH-880 22804-KPH-880 23120-KPH-880 23122-KPH-900 23123-KPH-900 23124-KPH-900 23125-KPH-900 90083-KFL-850 90231-087-010 90401-GB2-000 90431-GN5-910 90432-086-000 90455-GB2-000 90603-KPH-900 90605-166-720 91101-GB2-001 cover, oil filter 1 gasket, oil filter 1 weight set, primary clutch 1 spring, one way retainer 6 plate comp., primary drive 1 inner comp., one-way clutch 1 spring, primary clutch 3 washer, clutch side 1 spring, side friction 1 plate, clutch side 1 outer assy., primary clutch 1 rubber, clutch damper 3 gear comp., primary drive 1 sub gear 20t 1 retainer, spring 1 spring, sub gear 1 pin, stopper 1 bolt, special flange, 5x8 3 nut, lock, 14mm 1 washer, 1 washer, lock washer b, lock circlip, internal, 45mm set ring, 25mm circlip, 7mm roller, 5x8 Kopling sentrifugal di sini berfungsi untuk pemutus dan penghubung putaran dari as kick starter ke kruk as dan memperhalus sistem perpindahan gigi. Sistem kerjanya adalah jika roda gigi starter pada mainshaft berputar bebas pada porosnya, tetapi saling berhubungan terhadap rumah kopling dimana gigi-gigi pada rumah kopling itu saling berhubungan denga poros engkol. Dengan demikian apabila roda gigi starter pinion berputar, akan menggerakkan roda gigi starter pada mainshft dan countershaft sehingga timbul tenaga untuk memutarkan rumah kopling sekaligus juga porosnya. 30 Gambar Kopling sentrifugal [5] Prinsip Dasar Kerja Kopling Pada dasarnya sistem pemindah daya pada sepeda motor Supra X 125 merupakan kopling basah wet clutch. Kopling basah adalah unit kopling dengan bidang gesek piringan atau disc terendam oli. Aplikasi kopling basah umumnya pada jenis atau tipe plat banyak, dimana kenyamanan berkendara yang diutamakan dengan proses kerja kopling tahapannya panjang, sehingga banyak terjadi gesekan/slip pada bidang gesek kopling dan perlu pendinginan. Kopling basah mempunyai keunggulan dalam hal kemudahan perawatan dan biaya operasionalnya murah. Kopling basah sangat cocok dipasang pada mesin sepeda motor yang dipakai harian. Dalam kasus sepeda motor Supra X 125 yang menggunakan sistem Kopling jenis Manual dan Kopling jenis Sentrifugal di mana kopling ini menggunakan gigi reduksi kopling yang berfungsi untuk mengurangi putaran mesin agar terjadi penambahan tenaga. 31 Gambar Kopling dengan posisi bebas [24] Kedudukan kopling ada yang terdapat pada crankshaft poros engkol/kruk as yang berkedudukan pada as primer input/main shaft. Rumah kopling clutch housing ditempatkan pada poros utama main shaft yaitu poros yang menggerakkan semua roda gigi transmisi. Tetapi rumah kopling ini bebas terhadap poros utama, artinya bila rumah kopling berputar poros utama tidak ikut berputar. Alat pembebas kopling akan menekan batang tekan pushrod atau release rod yang ditempatkan di dalam poros utama. Pushrod akan mendorong piring penekan ke arah berlawanan dengan arah gaya pegas kopling. Akibatnya pelat gesek dan pelat tekan akan saling merenggang dan putaran rumah kopling tidak diteruskan pada poros utama, atau hanya memutarkan rumah kopling dan pelat geseknya saja. Gambar Kopling dengan posisi terhubung [24] 32 Putaran dari mesin diteruskan dengan sempurna ke transmisi karena antara cakram kopling dan pelat gesek pada kopling sudah saling berhubungan dengan sempurna [24]. Spesifik Teknis Pada sub bab ini menjelaskan dari pesifikasi teknis pada kopling manual atau pun kopling otomatis mulai dari standard dan batas servis. Tabel Spesifik teknis kopling [5] Jenis-Jenis Kerusakan Yang Dapat Terjadi Pada Sub-Assembly Kopling Setiap sistem pasti ada kelemahan begitu pula dengan sistem kopling. Ada beberapa permasalahan yang sering terjadi yang disebabkan oleh bermacammacam faktor. Faktor utama penyebab kerusakan yang terjadi pada sistem kopling karena kurangnya perawatan rutin, padahal perawatan rutin sangat penting untuk menjaga kelangsungan sistem kopling agar selalu bekerja secara optimal. Selain kurangnya perawatan, faktor pemakaian tidak normal juga sangat berpengaruh pada umur komponen kopling. Pemakaian terlalu kasar atau posisi gigi tidak sesuai dengan kecepatan yang seharusnya akan membuat komponen-komponen kopling berumur pendek dan lebih fatal berakibat kecelakaan. 33 Tabel Beberapa permasalahan pada sistem kopling Jenis Permasalahan Tenaga Mesin Berkurang Suara Mendengung pada Mesin Susah Memindahkan Gigi Penyebab Setelan kopling longgar Cakram kopling aus Pegas kopling lemah Pelat kopling melengkung Bush poros utama rumah kopling sudah tidak berfungsi dengan baik Salah menggunakan oli terlalu kental Gigi reduksi pada rumah kopling mengalami keausan Bush pada poros utama mengalami keausan Stelan kopling terlalu jauh Terjadi keausan pada bantalan pengangkat kopling Garpu pemindah gigi telah aus Tabel di atas mengambarkan kerusakan atau gangguan yang terjadi pada sistem kopling. Permasalahan itu akan terjadi apabila kesadaran untuk melakukan perawatan secara teratur. Apabila kerusakan itu tidak segera ditangani dengan baik maka kerusakan itu akan merambat ke komponen-komponen yang lainnya. Akibatnya kinerja kendaraan akan sangat menurun dan lebih dari itu komponen yang lain juga ikut rusak sehingga membutuhkan pengeluaran uang yang lebih banyak untuk melakukan penggantian komponen yang rusak. Maka dari itu perlunya perawatan secara teratur untuk memperpanjang usia komponen dan mengetahui komponen-komponen yang harus diganti. Pada gambar merupakan bentuk diagram pohon mengenai perambatan komponen. Perambatan tersebut terjadi bila salah satu bagian rusak/atau bermasalah akan merambat ke komponen lain yang saling berhubungan. Sehingga bila tidak ditangani secara cepat akan merambat ke komponen lain dan hasil akhirnya adalah sistem breakdown atau rusak serta biaya perbaikan yang lebih mahal. Sebagai indikasi adanya permasalahan pada sistem kopling dapat dilihat pada tabel yang menunjukkan masalah yang dapat dirasakan langsung oleh pengguna dan kemungkinan penyebabnya dan pada gambar di bawah yang merupakan perambatan kerusakan komponennya. 34 Gambar Diagram perambatan komponen kopling 35 Keterangan a. Kotak paling kiri menunjukkan bila komponen tersebut jika rusak maka perambatannya akan lebih banyak jika tidak dilakukannya perawatan. b. untuk “malfungsi†bisa dilihat pada tabel permasalahan sistem transmisi Estimasi Komponen Kritis Pada Sub-Assembly Kopling Pokok permasalahan yang ada dalam bab ini adalah proses menentukan mengestimasi kekritisan komponen pada sub-assembly yang di analisa yaitu sub-assembly kopling Honda Supra X 125. Dalam setiap unit sistem di dalamnya terdapat komponen-komponen penyusun dan beberapa diantaranya mempunyai peran penting bagi sistem. Sehingga perlu diketahui dari komponen-komponen tersebut komponen mana yang disebut komponen kritis. Untuk menentukan suatu komponen disebut kritis, perlu ditetapkan definisi dan kriteria kekritisan suatu komponen. Komponen kritis adalah kondisi suatu komponen sepeda motor yang berpotensi mengalami kerusakan dan berpengaruh pada keandalan operasional unit sistem. Adapun suatu komponen dinyatakan kritis harus setidaknya memenuhi 4 kriteria berikut ini 1. Frekuensi kerusakan tinggi. Suatu komponen dikatakan mempunyai frekuensi kerusakan yang tinggi apabila menerima beban yang besar, bebannya dinamis dan frekuensi operasinya tinggi. Frekuensi kerusakan yang tinggi pada suatu komponen jika tidak segera dilakukan tindakan perbaikan dapat merambat kepada komponen utama yang bisa berpotensi menimbulkan unit tidak dapat beroperasibreakdown. 2. Dampak kerusakan pada Sub-Assembly Komponen yang memiliki peran utama pada suatu sub-assembly disebut komponen utama. Komponen tersubut merupakan bagian vital yang apabila rusak dapat menyebabkan system sub-assembly kopling tidak berfungsi 36 maksimal atau gagal melaksanakan fungsinya breakdown. Oleh karena itu penentuan komponen utama disini itu didasarkan oleh a. Fungsinya peran komponen dalam system b. Jika part itu rusak maka fungsi sub-assembly tersebut tidak berfungsi 3. Pembongkaran dan Pemasangannya sulit Penggantian suatu komponen yang rusak pada suatu sub-assembly harus dilakukan pembongkaran, komponen diperbaiki atau diganti yang baru, lalu dilakukan pemasangan kembali. Tingkat kesulitan pembongkaran tergantung pada posisi sub-assembly yang akan dibongkar, begitu juga dengan proses pemasangan. Pada kriteria ini ada beberapa faktor yang harus diingat, antara lain a. Posisi komponen. b. Alat yang digunakan dan juga alat-alat khusus untuk melepas komponen. c. Waktu yang diperlukan. d. Mekanik yang berpengalaman. e. Biaya jasa. Suatu sub-assembly dengan komponen yang lokasinya “jauh didalam†rangkaian mesin haruslah digunakan komponen yang “asli†dan berkualitas bagus karena bila komponen tersebut rusak, pembongkaran dan pemasangannya kembali membutuhkan waktu yang lama seperti pada sub-assembly kopling di mana hampir semua komponennya berada pada posisi yang dalam. Pada beberapa komponen, bahkan pembongkaran dan pemasangannya membutuhkan tool khusus dan teknisi yang berpengalaman serta biaya jasa yang cukup mahal. Oleh karena itu, penentuan suatu komponen kritis pada sub-assembly yang dibahas disini, didasarkan pada catalog komponen, buku perawatan sepeda motor, dan wawancara dengan teknisi yang berpengalaman. Proses pembongkaran dan pemasangan komponen untuk sub-assy kopling dapat dilihat pada lampiran, di dalamnya terdapat gambar berserta langkahlangkah pembongkaran dan pemasangan dan juga alat yang digunakan berdasarkan standar perbaikan Honda. 37 4. Harganya mahal Harga mahal yang dimaksud disini adalah harga yang ditentukan berdasarkan variasi harga pada sub-assembly yang dianalisa. Jadi suatu harga komponen disebut mahal apabila komponen tersebut diatas harga rata – rata seluruh komponen pada sub-assembly kopling. Daftar harga untuk masing-masing komponen dapat dilihat pada tabel harga komponen Honda Supra X 125. Penyusunan Tabel Kekritisan Komponen Untuk mengestimasi komponen kritis pada sub-assembly kopling yaitu dengan melihat kriteria-kriteria di mana sebuah komponen dapat disebut komponen kritis. Dari sub bab terdapat 4 kriteria yang harus dipenuhi bila sebuah komponen bisa disebut kritis, kriteria tersebut adalah 1. Frekuensi kerusakan 2. Merupakan komponen utama 3. Pembongkaran dan pemasangan sulit. 4. Harga yang mahal. Kriteria-kriteria kritis akan menentukan komponen mana yang dapat dikategorikan komponen kritis. Kriteria-kriteria tersebut akan menjadi faktor penting dalam menyusun tabel kekritisan komponen, karena masing-masing komponen akan diberi nilai pada kriteria-kriteria tersebut. Komponen dengan nilai tertinggi yang disebut komponen kritis pada sub-assy kopling. Setiap kriteria diberi weighing factor faktor bobot, tetapi bobot setiap kriteria berbeda karena disesuaikan dengan prioritas kriteria tersebut terhadap kekritisan komponen. Selanjutnya setiap komponen sub-assy kopling Honda Supra X 125 diberi penilaian kualitatif dan akan dikalikan dengan nilai bobot kriteria. Nilai total yang diperoleh dengan menjumlahkan semua nilai yang dikalikan pada masing-masing komponen. Setelah itu dapat diketahui nilai total setiap komponen dan dapat ditentukan komponen mana yang paling kritis. 38 Penentuan Weighing Factor Kriteria Kritis Weighing factor atau nilai bobot sangat penting dalam menentukan kekritisan komponen, weigh factor diberikan pada kriteria-kriteria yang digunakan sebagai pengali dalam tabel kekritisan komponen. Nilai weighing faktor pada masing-masing kriteria berbeda karena disesuaikan dengan faktor dominan dan prioritas yang menyebabkan komponen disebut komponen kritis. Di bawah ini merupakan urutan kriteria penentu kekritisan komponen dan nilai bobotnya 1. Frekuensi kerusakan tinggi nilai bobot 4 Kriteria ini merupakan faktor utama sebuah komponen disebut kritis, kerusakan komponen akibat pembebanan dan prasi frequensi yang tinggi sehingga nilai bobotnya juga paling tinggi. Bila komponen sering rusak maka akan merambat ke komponen lain sehingga jika dilakukan penggantian membutuhkan biaya yang lebih dan membuat system tidak berfungsi baik. 2. Dampak Kerusakan pada sub-assembly besar nilai bobot 3 Pemberian bobot pada kriteria ini berdasarkan dampak yang terjadi bila sebuah komponen rusak. Bila sebuah komponen utama dalam system mengalami kerusakan maka dampaknya akan membuat system tidak berfungsi breakdown. Karena tidak semua komponen merupakan komponen utama sub-assembly kopling sehingga dalam penilaiannya disesuaikan perannya dalam system sub-assembly kopling. 3. Pembongkaran dan pemasangan sulit nilai bobot 2 Untuk membongkar dan memasang komponen sub-assembly kopling membutuhkan waktu yang lama, posisi yang dalam dan mekanik yang berpengalaman. Dalam prosesnya harus melepas system lain seperti crankcase dan kopling sehingga dibutuhkan waktu yang lama dan mekanik berpengalaman. 39 4. Harga yang mahal nilai bobot 1 Harga merupakan kriteria yang subjektif karena setiap orang mempunyai pandangan berbeda tentang harga sebuah komponen sub-assembly kopling. Oleh karena itu nilai bobot harga menjadi rendah. Khusus untuk harga terdapat range untuk mempermudah dalam mempernilai kualitatif setiap komponen. Penentuan Quality Grade Descriptor Komponen Setiap komponen dalam penyusunan tabel kekritisan juga memerlukan penilaian. Penilaian komponen berbeda dengan bobot pada kriteria kritis karena penilaian komponen dilakukan secara kualitatif. Masing-masing komponen memiliki nilai berbeda pada kriteria-kriteria kritis, sehingga bobot kriteria merupakan pengali yang disesuaikan dengan prioritas kriteria kritis. Dalam penilaian kualiatatif ada beberapa kategori penilaian dan setiap kategori tersebut mempunyai nilai. Skala nilai yang diberikan dari 0-4. Kategori-Kategori penilaian kualitatif komponen 1. Sangat memenuhi skor 4 2. Memenuhi skor 3 3. Kurang memenuhi skor 2 4. Tidak memenuhi skor 1 5. Sangat tidak memenuhi/Buruk skor 0 Kategori-kategori tersebut dapat digunakan dalam penilaian pada setiap kriteria pada tabel komponen. Bila sebuah komponen dalam penilaian secara kualtatif sangat memenuhi untuk salah satu kriteria kritis maka komponen tersebut mempunyai nilai 4. Untuk komponen yang dalam penilaiannya memenuhi salah satu kriteria maka komponen tersebut memiliki nilai 3 dan seterusnya sampai semua komponen sangat tidak memenuhi/buruk salah satu kriteria maka nilainya adalah 0. Khusus untuk harga yang termasuk penilaian 40 kuantitatif maka penilaian grade berdasarkan pada range harga komponen, bila harga kokmponen di bawah Rp maka nilai gradenya 0 dan bertahap naik hingga komponen harga paling mahal dengan nilai grade 4. Penyusunan tabel kekritisan berisi komponen-komponen sub-assembly kopling manual dan kopling sentrifugal. Tabel merupakan tabel yang berisi komponen sub-assembly kopling manual dan tabel merupakan tabel yang berisi komponen kopling sentrifugal. Untuk tabel memperlihatkan rekapitulasi total nilai dikali bobot yang terdiri dari 20 komponen yang memiliki harga tertinggi memiliki harga. 41 Tabel Komponen kritis sub-assembly kopling manual No Kode Part 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 22100-KPH-881 22115-KPH-900 22116-KPH-900 22121-KPH-901 22201-KPH-901 22321-KE8-001 22350-KPH-900 22361-KTM-950 22401-KPH-900 90050-KPH-900 90231-KM7-702 90403-KPH-901 90501-GBL-730 91008-KK6-000 Nama Part outer comp., clutch guide, clutch outer collar, clutch outer center, clutch disk, clutch friction plate, clutch plate, clutch pressure plate, clutch lifte spring, clutch bolt, special flange, 6x20 nut, lock, 14mm washer, thrust, 17mm washer, 14mm bearing, radial ball,16003 Kriteria 1 bobot 4 grade Grade x bobot 1 4 0 0 0 0 1 4 4 16 3 12 0 0 2 8 3 12 0 0 1 4 0 0 0 0 4 16 Kriteria 2 bobot 3 grade Grade x bobot 4 12 1 3 1 3 4 12 4 12 4 12 4 12 2 6 4 12 1 3 2 6 0 0 0 0 4 12 Keterangan warna menunjukkan komponen dengan nilai kekritisan tertinggi Kriteria 3 bobot 2 grade Grade x bobot 4 8 1 2 0 0 2 4 3 6 3 6 2 4 0 0 1 2 0 0 3 6 1 2 1 2 0 0 Kriteria 4 bobot 1 grade Grade x bobot 4 4 0 0 4 4 3 3 4 4 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 2 2 2 2 Nilai Total Grade x bobot 28 5 7 23 38 30 17 15 27 3 17 2 4 30 42 Tabel No Kode Part 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 15431-KPH-900 15439-KPH-900 22535-KPH-306 22606-KPH-880 22610-KPH-900 22630-GB2-000 22641-KPH-901 22642-KPH-901 22643-KPH-900 22644-KPH-901 22660-KPH-880 22804-KPH-880 23120-KPH-880 23122-KPH-900 23123-KPH-900 23124-KPH-900 23125-KPH-900 90083-KFL-850 90231-087-010 90401-GB2-000 90431-GN5-910 90432-086-000 90455-GB2-000 90603-KPH-900 90605-166-720 91101-GB2-001 Nama Part cover, oil filter gasket, oil filter weight set, primary clutch spring, one way retainer plate comp., primary drive inner comp., one-way clutch spring, primary clutch washer, clutch side spring, side friction plate, clutch side outer assy., primary clutch rubber, clutch damper gear comp., primary drive sub gear 20t retainer, spring spring, sub gear pin, stopper bolt, special flange, 5x8 nut, lock, 14mm washer, washer, lock washer b, lock circlip, internal, 45mm set ring, 25mm circlip, 7mm roller, 5x8 Komponen Kritis sub-assembly kopling setrifugal Kriteria 1 bobot 4 grade Grade x bobot 0 0 0 0 3 12 0 0 1 4 1 4 2 8 0 0 1 4 0 0 2 8 4 16 1 4 2 8 1 4 3 12 0 0 0 0 1 4 0 0 3 12 0 0 2 8 2 8 1 4 3 12 Kriteria 2 bobot 3 grade Grade x bobot 2 6 1 3 3 9 2 6 4 12 1 3 3 9 1 3 1 3 0 0 4 12 2 6 4 12 3 12 0 0 1 3 3 12 1 3 3 9 0 0 0 0 2 6 3 9 1 3 4 12 2 6 Keterangan warna menunjukkan komponen dengan nilai kekritisan tertinggi Kriteria 3 bobot 2 grade Grade x bobot 0 0 0 0 3 6 2 4 2 4 2 4 1 2 2 4 0 0 1 2 1 2 0 0 2 4 1 2 1 2 2 4 1 2 0 0 0 0 2 4 0 0 0 0 1 2 2 4 1 2 2 4 Kriteria 4 bobot 1 grade Grade x bobot 2 2 0 0 4 4 0 0 4 4 3 3 0 0 0 0 2 2 0 0 4 4 0 0 4 4 4 4 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 Nilai Total Grade x bobot 8 3 31 10 24 14 19 7 9 2 26 22 24 26 6 20 14 3 14 5 12 8 20 15 18 22 43 Setelah komponen masing-masing memiliki nilai kekritisannya nilai total hasil kali grade komponen dan bobot kriteria maka selanjutnya diperoleh 20 komponen yang memiliki nilai total yang tertinggi yang menunjukkan bahwa 20 komponen tersebut merupakan komponen paling kritis dalam sub-assembly kopling. Tabel Tabel komponen paling kritis No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Kode part Nama Nilai total Posisi gambar 22201-KPH-901 disk, clutch friction 38 Gambar no 5 22535-KPH-306 weight set, primary clutch 31 Gambar no 3 22321-KE8-001 plate, clutch 30 Gambar no 6 91008-KK6-000 bearing, radial ball,16003 30 Gambar no 14 22100-KPH-881 outer comp., clutch 28 Gambar no 1 22401-KPH-900 spring, clutch 27 Gambar no 9 23122-KPH-900 sub gear 20t 26 Gambar no 14 22660-KPH-880 outer assy., primary clutch 26 Gambar no 11 23120-KPH-880 gear comp., primary drive 24 Gambar no 13 22610-KPH-900 plate comp., primary drive 24 Gambar no 5 22121-KPH-901 center, clutch 23 Gambar no 4 22804-KPH-880 rubber, clutch damper 22 Gambar no 12 91101-GB2-001 23124-KPH-900 90455-GB2-000 22641-KPH-901 90605-166-720 22350-KPH-900 90231-KM7-702 22361-KTM-950 roller, 5x8 spring, sub gear circlip, internal, 45mm spring, primary clutch circlip, 7mm plate, clutch pressure nut, lock, 14mm plate, clutch lifte 22 20 20 19 18 17 17 15 Gambar no 26 Gambar no 13 Gambar no 23 Gambar no 7 Gambar no 25 Gambar no 7 Gambar no 11 Gambar no 8 Tabel menunjukkan 20 komponen yang paling kritis pada sub-assembly kopling. Cakram kopling Clutch disk merupakan komponen dengan nilai kekritisan tertinggi karena faktor frekuensi kerusakan yang tinggi, Karena kampas mengalami beban gesek sehingga lebih mudah rusak dan bila dibiarkan maka akan merambat ke komponen lain dan juga tenaga dari putaran mesin ke gigi rasio berkurang. Untuk primary clutch juga termasuk dalam komponen kritis karena frekuensi kerusakan yang tinggi dan bila komponen ini rusak bisa menyebabkan komponen lain rusak karena sistem kerjanya sama dengan cakram kopling walaupun memiliki frekuensi pergantian yang sangat minim. Faktor lain seperti harga juga yang membuat part 44 tersebut mempunyai nilai tinggi dan sebagai komponen utama pemindah gigi daya ke system transmisi. Estimasi Kekritisan Komponen Berdasarkan Tabel Komponen Kritis Pada dasarnya komponen yang bergerak atau bergesekan pada setiap komponen motor dapat diketahui umur pakainya karena hampir semua komponen tersebut terbuat dari matrial logam yang pada akhirnya akan aus dikaranakan pengaruh gesekan, pembebanan ataupun kelelahan matrial. Begitu juga komponen yang terdapat pada sistem kopling dapat diperkirakan umurnya karena hampir semua komponen dari sub-assembly kopling mengalami gesekan. Tujuan estimasi ini adalah sebagai penguat dari tabel kekritisan yang terbentuk bahwa komponen-komponen dalam tabel tersebut merupakan komponen-komponen yang vital bagi sub-assembly kopling. Meskipun dalam perhitungan tidak semua komponen bisa dihitung karena untuk beberapa hal membutuhkan teori dan analisis yang kompleks yang menguras energi. Berdasarkan pada mata kuliah Elemen Mesin, komponen-komponen seperti cakram kopling dapat diperkirakan umurnya dengan referensi buku seperti “dasar perancangan dan elemen mesin†yang membahas tentang umur kopling. Perhitungan Cakram Kopling a. Penyebab kerusakan cakram kopling Gambar Cakram kopling pada sepeda motor [5] 45 Beberapa pengendara mengeluhkan bahwa ia harus seringkali mengganti pelat kopling yang cepat habis, padahal menurutnya jeda waktu penggantian pelat kopling belum lama. Tentu saja dengan seringnya mengganti pelat kopling berarti harus mengeluarkan uang yang lebih banyak. Salah satu penyebab paling umum cepat habisnya pelat kopling adalah tata cara mengemudi kendaraan yang kurang baik. Seringkali kita tidak mengetahui penggunaan kopling yang salah sebenarnya terdapat beberapa hal yang menjadikan komponen kopling cenderung mudah mengalami kerusakan. Berikut ini hal-hal yang dapat memudahkan komponen kopling mengalami kerusakan, antara lain 1. Meletakkan kaki pada pedal kopling selama kendaraan berjalan. Hal ini dapat mempercepat keausan pada bearing dan cakram kopling. 2. Menahan setengah kopling saat motor antri di tanjakan. Hal ini dapat mempercepat kerusakan sistem kopling. Sebaiknya gunakan rem tangan untuk menahan kendaraan ketika sedang antri di tanjakan. 3. Menginjak dan melepas kopling secara kasar . Bila dilakukan dengan cara yang kasar maka sentuhan cakram kopling terhadap pelat kopling akan terasa lebih keras, hal ini akan mempercepat keausan sistem kopling. Tujuan estimasi ini adalah sebagai penguat dari tabel kekritisan yang terbentuk bahwa komponen-komponen dalam tabel tersebut merupakan komponen-komponen yang vital bagi sub-assembly kopling dan komponen tersebut memiliki umur pakai yang terbatas. Berikut ini data-data perhitungan umur dari sub-assembly kopling 46 • Daya yang Di transmisikan p = 3,57 KW • Putaran poros motor nµ = 4000 rpm • Putaran poros kopling n1 = 1600 rpm • Faktor korelasi fc = 1 sularso tabel • Efek roda terhadap poros kopling GD2 = 1 • Waktu penghubung rencana te = 0,3 s • Faktor keamanan kopling f = 2,4 sularso, tabel • Laju keausan permukaan w = 0,0000003 cm3/ sularso, tabel • Diameter luar DL = 109 mm • Diameter dalam DD = 92 mm • Momen gesek dinamis Td0 = 6,8 Perhitungan umur kopling • Daya rencana yang ditransmisikan pd Pd = fc x p = 1 x 3,57 = 3,57 kw • Momen poros kopling T1 T1 = 974 x =974 x • ௣ೠ௡ఠà¬,ହ଻ ଵ଺଴଴ = 0,87 Putaran relatif nr nr = n1 – n2 ; n2 = 0 beban awal dalam keadaan diam nr = n1 =1600 rpm • momen awal Ta Ta = à‹àˆà° ௠à¬à° à¬à¬»à¬¹ ௠à²à±› + T2 ଵ ௠ଵ଺଴଴ = à¬à¬»à¬¹ ௠଴,ଠ+ 2,17 =16,40 47 • Frekuensi kontak N Dari hasil uji jalan di dapat dalam sehari sebanyak 140x kali frekuensi perpindahan gigi N = 25 x 140 N = 3500 hb/bulan • Kerja kontak E E= à˜à±šà±¥ ௠à¬à±¨ ఠ௠à‹àˆà° ଻ଵ଺଴ ሺà˜à±šà±¥ ି à˜à° ሻ = ଺,଼ ௠ሺଵ଺଴଴ሻఠ଻ଵ଺଴ ሺ଺,଼ି ଶ,ଵ଻ሻ = 525,48 • Waktu kontak yang sesungguhnya tae tae = = à‹àˆà° ௠à¬à±¨ à¬à¬»à¬¹ ሺà˜à±šà±¥ ௠à˜à° ሻ ଵ ௠ଵ଺଴଴ à¬à¬»à¬¹ ሺ଺,଼ ௠ଶ,ଵ଻ሻ = 0,92 s • Luas permukaan kopling gesek Lt = ߨ = = à¢à°à±ˆ − ߨ ସ ଶ ଶ ሺ݀௟ − ݀ௗ ሻ ସ à°— ሺ109ଶ − 92ଶ ሻ ସ à°— ସ à¢à°à±š 3 = 2682,345 mm • Volume keausan yang di ijinkan L3 L3 = L x Lt x 4 = 2,2 x 2682,345 x 4 = 23,6 cm3 48 • Umur dalam jumlah penghubungan nml nml = = àà°¯ à‰à¯à› ଶà¬,଺ ହଶହ,ସ଼ ௠଴,଴଴଴଴଴଴ଠ= 149703,55 hb • Umur kopling Nmd Nmd = nml/waktu pemakaian = 149703,55 / 42000 = 3,6 tahun Dari perhitungan di atas, untuk umur pakai dari cakram kopling adalah selama 42 bulan 3,6 tahun atau dalam perhitungan kilometer di dapat angka km jika pemakaian rata – rata kurang dari 1000 km per bulan.
Padasepeda motor manual maupun matic yang menggunakan sistem transmisi otomatis atau CVT, keduanya harus dilakukan pemeriksaan secara lengkap pada setiap komponen-komponen transmisi. Hal itu penting untuk mengetahui dan menganalisis detail gejala kerusakan dan gangguan yang timbul sehingga dapat segera dilakukan proses perbaikan lebih lanjut.
Komponen Transmisi Manual – Sistem transmsi atau yang juga sering di sebut sistem penggerak adalah satu dari sekian banyaknya sistem yang terdapat pada sebuah kendaraan baik itu motor ataupun mobil. Dengan adanya sistem transmisi, maka tenaga yang di hasilkan mesin akan bisa di teruskan ke penggerak roda yang membuat kendaraan akhiranyabisa berjalan dengan mulus dan lancar. Jika dahulu hanya terdapat satu jenis transmisi yaitu jenis manual, dengan terus berkembagnya industri dan juga teknologi pada dunia otmotif, baik motor ataupun mobil saat ini telah banyak mengalami pembaharuan dan peningkatan. Salah satunya dengan di tandai munculnya sistem penggerak atau transmisi otomatis. Sesuai namanya, sistem transmisi otomatis adalah sistem perpindahan gigi yang di lakukan secara otomatis ketika mendapatkan putaran rpm tertentu. Namun tidak akan membahas mengenai sistem transmsi otomatis, dikesempatan kali ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai tansmisi manual. Yah transmisi manual masih menjadi pilihan bagi sejumlah orang karena memang sudah terbiasa menggunakannya meski untuk saat ini sudah banyak jenis kendaraan baik itu motor ataupun mobil dengan sistem penggerak berjenis otomatis. Sebagaimana pada umumnya, sistem merupakan cara kerja yang bisa menghasilkan sesutu ketika ada beberapa bagian yang penting. Dan pada sistem transmisi, ada beberapa komponen transmisi manual yang saling berkesinambungan antara satu bagian kebagian lain untuk bisa meneruskan tenaga dari mesin ke penggerak roda. Dan pada artikel terbaru otomaniac kali ini, akan kita bahas lebih detail mengenai komponen transmisi manual dan juga fungsinya. Fungsi dan Komponen Trasnmisi Manual Fungsi dan Komponen Transmisi Manual Fungsi Transmisi Manual Fungsi transmisi manual atau otomatis tidaklah jauh berbeda, karena dalam cara kerjanya, sistem transmisi akan menyalurkan tenaga dari mesin ke roda penggerak. Dan ketika tenaga yang di haslkan dari mesin sudah sampai di penggearak roda, maka secara otomatis roda pun berputar dan menjadikan kendaraan baik itu motor ataupun mobil bergerak serta bisa di kendarai. Selain itu ada juga beberpa fungsi lain yang bisa sobat otomotif lihat pada lis berikut ini Dengan komponen tramsisi manual yang cukup banyak pada sebuah kendaraan, keberadaan transmisi manual juga akan sangat di perlukan karena akan menyalurkan tenaga atau putaran mesin dari kopling ke poros propeler shaf Selain itu, fungsi transmisi manual yang selanjutnya adalah sebagai pengubah momen yang di hasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan yang ada pada keadaan medan jalan disekitara serta beban yang ditanggung mesin tersebut Dan yang ketiga adalah sebagai media untuk bisa menggerakan roda penggerak mundur atau reserve. Dan umumnya fungsi ini di berikan pada sebuah kendaraan yang biasanya memiliki roda lebih dari dua, seperti motor roda tiga ataupun mobil. Dengan mengerti sekilas mengenai fungsi sistem transmsi yang ada pada sebuah kendaraan, maka tidak heran apabila sobat juga harus mengerti komponen transmisi manual agar kedepannya bila terjadi gangguan yang terjadi pada sistem transmisi bisa anda atas sendiri. Tentunya sama seperti sistem dan komponen yang lain, adanya banyak komponen transmisi manual pada sebuah kendaraan juga harus mendapatkan perawatan yang baik agar kondisinya tetap maksimal. Komponen Transmisi Manual Diatas merupakan beberapa fungsi transmisi manual yang bisa sobat pahamai. Nah setelah sobat otomotif mengerti dan memahami tentang fungsinya, maka saat ini sobat juga harus mengerti dong apa saja kompone transmisi manual yang ada dan apa saja fungsi serta kegunaannya. Untuk itu silahkan simak informasinya berikut ini. Poros Input Transmisi Transmission Input Salt Ini merupakan salah satu komponen transmisi manual yang cukup penting keberadaannya, karena apa? karena komponen ini akan menjadi poros yang bekerja sama dengan kompling untuk memutar gigi didalam gearbox. Gigi Transmisi Gear Transmission Selanjutnya ada juga komponen bernama gigi transmisi. Yang dimana fungsi dari komponen ini sebagai pengubah input tenaga yang di hasilkan mesin menjadi output gaya torsi yang sesuai dengan apa yang di buthkan oleh kendaraan tersebut. Gigi Penyesuaian Synchcroniser Meski mobil sedang dalam keandaan bekerja, namun kita sebagai penggunanya juga bisa memindahkan gigi dengan aman dan nyaman. Hal ini tidak terlepas dari adanya komponen transmisi manaual bernama gigi penyesuaian atau synchcroniser. Garpu Pemindah Shift Fork Untuk memindahkan gigi pada porosnya atau pada tempatnya sehingga gigi akan mudah untuk dipasang atau juga dipindahkan dari tempatnya, pada sistem transmisi terdapat sebuah komponen bernama garpu pemindah. Tuas Penghubung Shift Lingkage Komponen sistem transmisi manual yang selanjutnya adalah tuang penghubung atau shift lingkage. Fungsi dari tuas ini adalah untuk menghubungkan antara tuas persneling dengan shift fork atau garpu pemindah. Tuas Pemindah Persneling Gear Shift Lever Biasa komponen ini terletak berdekatan dengan sang pengemudi, karena fungsi dari komponen transmisi manual yang satu ini adalah seabgai pengendali pengemudi untuk bis amemindahkan gigi transmsi berdasarkan kondisi mengemudi yang mereka inginkan. Bak Transmisi Transmission Case Lalu ada juga komponen yang berfungsi sebagai dudukan bearing transmisi serta poros-porosnya. Selain itu, bak transmisi juga akan di gunakan sebagai wadah atau tempat menyimpannya oli transmisi sehingga pergerakan atau pergesekan setiap komponen didalam sistem transmisi tetap lancar dan halus. Output Shaft Komponen ini merupakan sebuah poros yang dapat mentransferkan torsi dari sistem transmsisi ke gigi terakhir sekaligus juga menjadi dudukan persneling pada sebuah mobil. Bantalan Main Bearing Seperti kita ketahui bersaha, getaran atau gesekan yang terjadi pada sebuah mobil sangatlah banyak. Tidak terkecuali geserkan pada sistem transmisi. Maka dari itu, untuk mengurangi gesekan yang terjadi antara permukaan komponen transmisi manual yang berputar didalam sistem transmsisi disediakan sebuah komponen bernama bantalan atau main bearing. Counter Gear Untuk menghasikan torsi dari gigi input yang di tujukan ke gigi kecepatan sistem transmisi memiliki komponen bernama Counter Gear. Reverse Gear Komponen yang satu ini digunakan untuk mengubah arah putaran output shaft sehingga mobil akan bisa berjalan mudur ketika memang kalian menggerakan tuas pernseling ke arah reverse gear. Hub Slave Dan selanjutnya ada komponen bernama Hub Slave, komponen ini menjadi pengunci penyesuaian gigi percepatan, sehingga output shaft bisa berbutar dan berhenti dengan baik dan benar Speedometer Gear Terakhir ada sebuah komponen transmisi manual bernama speadometer gear, fungsi dari komponen ini adalah sebagai penggerak kabel yang biasanya digunakan untuk mengukur kecepatan mobil yang di kendarai sang pengemudi. Itulah dia informasi terbaru yang dapat kami sampaikan dan informasikan pada anda dikesempatan kali ini mengenai fungsi dan komponen transmisi manual yang ada pada sebuah kendaraan. Dengan kita sudah mengerti dan memahami fungsi dari tiap-tiap komponen yang ada diatas, maka sudah semestinya anda juga harus merawatnya dengan baik dan benar agar kondisi dari setiap komponen tetap dalam keadaan yang baik dan menghasilkan kinerja yang maksimal. “SALAM OTOMOTIF”
. 207 390 173 157 402 64 101 474
komponen transmisi manual sepeda motor